Sunday, December 11, 2011

Meretas Jalan Cahaya (1)

Untuk para pejuang dakwah,
Siapkah menjadi pemenang, wahai pejuang?
Yang perlu kita pahami, Islam tetap akan menang dengan atau tanpa kita. Tapi, apakah kita akan melalaikan kewajiban kita untuk menyeru pada kebaikan dan melarang kemunkaran? Apakah kita hanya akan berdiam diri saja tanpa ingin menjadi sesosok manusia yang bernilai lebih di hadapan-Nya?

Pertanyaan di atas sangat menusuk hatiku, kawan. Dan pada akhirnya aku pun menyadari bahwa perlu disyukuri jika sampai sekarang masih berada di jalan dakwah, menyeru untuk kembali pada ketauhidan dan penghambaan hanya kepada Allah, serta senantiasa menebar kebaikan.
Kemudian pertanyaan selanjutnya adalah bekal-bekal apa yang diperlukan oleh para pejuang dakwah? Nih, ada untaian kalimat-kalimat yang layak untuk dibaca. Kuambil dari selembar kertas. Let's check this out.

Kita sedang berada dalam kereta dakwah yang sedang melaju. Seperti halnya orang yang melakukan perjalanan, kita pun butuh bekal agar kita selamat. Apa bekal para pejuang dakwah? Karena apa yang kita seru adalah nilai-nilai Ilahiah maka bekal pertama dan utama yang harus kita siapkan adalah bekal Ilahiah. Bekal ruhiyah. Karena inilah bekal utama agar kita selamat di akhir perjalanan ini yaitu jannah-Nya.
Bagaimana kedekatan kita dengan Sang Pemilik alam semesta akan menentukan kedekatan kita dengan ciptaan-nya. Makanya mudah saja untuk mengetahui kondisi ruhiyah seseorang. Salah satunya adalah bagaimana hubungan seseorang sengan saudaranya yang lain. Semakin seseorang tidak disukai oleh orang lain menunjukkan semakin jauhnya ia dari Allah, penciptanya.
Kondisi ruhiyah ini erat kaitannya dengan keimanan. Kondisi ruhiyah dan keimanan seseorang bisa naik turun. Kemudian bagaimana kita bisa memperbaiki keimanan kita? Apa yang bisa kita lakukan?
Menurut Ibnul Jauzi yang harus kita lakukan pertama kali adalah memperbanyak diam untuk melatih jiwa agar tidak banyak mengeluarkan komentar dan tidak mudah bergejolak sehingga lisan kita juga lebih banyak diam.
"Sesungguhnya lisan akan cenderung diam jika jiwa tidak bergejolak. Dalam diam itu, engkau akan lebih bisa meraba keburukan. Jika engkau sudah bisa merabanya, maka jiwa akan luluh dan hancur lalu menyadari bahwa dirimu berada di jalan yang berlawanan dari kehendak Allah SWT. Setelah itu, ingatkanlah jiwa dengan kekeliruan-kekeliruan yang dilakukan satu persatu. Kenalilah apa akibat setiap kekeliruan itu sampai benar-benar disadari."
Kedua, lupakanlah ketaatan kita. "Jika engkau manyadari diri telah lalai dan melakukan dosa, jadikan dirimu bisa berlama-lama mengingat dosa itu, dan besar-besarkan ingatan tentang akibat dari kelalaian itu. Munculkanlah paham seolah-olah kita tidak melakukan ketaatan apa-apa kecuali kemaksiatan itu. Lupakanlah ketaatan yang pernah engkau lakukan. Sampai engkau yakin akan hancur apabila tidak sebera bertaubat. Sampai suara hati kita berteriak dan menangis."
"Tapi jika jiwamu tidak bangkit dan air mata tidak mengucur juga, sampaikanlah kepada hati dan jiwa bahwa engkau tetap harus melepas diri dari kemaksiatan itu. Dan langkah ini tidak akan terjadi kecuali jika engkau meninggalkan sebab kemaksiatan. Meninggalkan semua teman, semua benda yang menjadi sebab dan tangga maksiat. Beritakanlah pada jiwa bahwa engkau tidak akan bisa bertaubat dengan sah kecuali dengan meninggalkan semua itu."
Ketiga, lemahkanlah jiwa dengan rasa lapar. Ibnul Jauzi mengatakan, "Jika jiwamu masih belum bisa melakukan itu dan menolaknya, maka hancurkanlah kekerasan jiwa itu dengan memperbanyak puasa, hinakanlah ia dengan rasa lapar. Karena sesungguhnya jiwa jika mengalami sakit karena lapar, ia akan tunduk, mau mendengar dan cenderung pasrah untuk menerima apa saja."
Keempat, perangi sikap menunda-nunda. Tekad meninggalkan kemaksiatan sangat rentan dengan gangguan menunda-nunda dengan seribu alasan. Jiwa yang sudah dikosongkan dari kemaksiatan harus segera diisi dengan kebalikan apa yang ditinggalkan. "Ajarkan dia berdzikir untuk mengganti kelalaian dan kelupaan. Paksa dia untuk teliti dan berpikir daripada ceroboh dan terburu-buru. Beri dia kelezatan bermunajat kepada Allah, nikmatnya membaca kitab-Nya, serta mempelajari ilmu pengetahuan. Kinalkan dia dengan sirah orang-orang shalih dan bagaimana akhlak mereka. Lakukan itu untuk mengisi kekosongan karena telah meninggalkan suasana kebailan, lingkungan orang-orang yang merusak."
Jika ini mita lakukan, kelak cahaya ketaatan akan terus merasuki jiwa dan semakin bersinar-sinar mengusir kegelapan hawa nafsu. Kita akan menjadikan ketaatan sebagai tabiat dan hal yang biasa, sebagamana dulu kemaksiatan telah menjadi tabiat dan hal yang biasa bagi jiwa kita.
Tapi jangan anggap ini adalah akhir dari jalan perubahan kita. Karena seperti yang dinasihatkan Ibnul Jauzi, "Sesungguhnya mencapai puncak itu sulit tapi bertahan tetap di puncak itu lebih sulit".
Dan kita akan tetap bertahan untuk berada di sini bersama-sama. Menarik dan mengangkat diri kita bersama-sama hingga keadaan kita semakin tinggi. Lalu saling berpegangan tangan saat dihempas ujian dan fitnah agar kita tidak jatuh.

Yupz, itulah, kawan, bagaimana cara memperbaiki keimanan kita. Yang perlu diingat adalah nasihat Ibnul Jauzi, mencapai puncak itu sulit tapi bertahan untuk tetap berada di puncak itu jauh lebih sulit. Mempertahankan apa yang telah kita capai, dalam hal ini keimanan, itu sangatlah sulit. Istiqomah itu butuh banyak usaha kawan. Semoga kita, para pejuang dakwah, insyaAllah, tetap dikaruniai keistiqomahan.

Tetap semangat Para Pejuang, penegak risalah, pembuat perubahan menuju peradaban madani.
Salam cinta dan perjuangan. ^_^)

Tuesday, November 15, 2011

s-a-h-a-b-a-t

Ada yang bilang SAHABAT itu...
Orang yang selalu ada saat duka maupun duka, selalu ada untuk menemani bukan hanya secara lahir, tetapi juga di dalam hati.

Ada yang bilang SAHABAT itu...
Orang yang mau mengingatkan saat kita salah, orang yang memperhatikan kepentingan kita, bukan yang mempunyai kepentingan terhadap kita.

Ada yang bilang SAHABAT itu...
Orang yang menemani kita berjalan di jalan yang lurus, jalan DAKWAH. Orang yang menemani dan mengajak kita selalu.

Ada yang bilang SAHABAT itu...
Adalah dorongan ketika kau hampir berhenti,
Petunjuk jalan ketika kau tersesat,
membiaskan senyum sabar ketika kau berduka,
memapahmu saat kau hampir tergelincir,
dan mengalungkan butir-butir mutiara doa pada dadamu.

Ada yang bilang SAHABAT itu...
Tempat kita berkeluh kesah,
tempat kita meluapkan apa yang sedang kita rasakan,
tempat kita mencari ilmu,
yang mau mendengarkan kita,
tidak,,, bukan hanya mendengar,
tapi memahami, mengerti, dan bisa memberi solusi,
serta yang mau menasehati kita.

Setiap orang mengartikan sahabat secara berbeda-beda, begitu juga denganmu teman, terserah kau mengartikannya seperti apa. Sangat subjektif memang, terkadang pengertian itu disesuaikan dengan apa yang dibutuhkan dan apa yang dirasakan saat itu. Tapi yang jelas, sahabat itu sangat berarti.


Shaffix bilang SAHABAT itu seperti yang diceritakan dalam lagu ini,,,

Kau datang padaku seperti biasa
kusambut bahagia dengan tangan terbuka
kau balas dengan senyuman seadanya
ku tahu ada sesuatu yang berbeda

Kau hanya diam seribu bahasa
hanya di matamu yang coba berbicara
bahwa saat ini hatimu terluka
kau tahu ku ada di sini untukmu

mencoba tak berkedip
menahan tegar di ujung mata
hingga kau pun tak kuasa
berderailah airmata
dalam pelukku kau curahkan semua

menangislah...
kadang manusia terlalu sombong tuk menangis
lalu untuk apa airmata telah dicipta
bukan hanya bahagia yang ada di dunia
menangislah di bahuku
kau berikanku kepercayaan
bahwa laramu adalah haru biruku
karna ku adalah sahabatmu

menangislah...(dibahuku ku disini untukmu)
menangislah...(dibahuku karna ku sahabatmu)

Mufis, 14112011 12.31

Saturday, November 5, 2011

Awal yang Tak Pernah Berawal

Ada awal yang tak berakhir, sekaligus akhir yang tak berawal
Jikalau awal adalah akhir, akhirilah dengan awal
Yang mengatur awal yang berakhir, dan menjadikan akhir sebagai awal.


Kata-kata di atas, kata-kata yang selalu tampil di kanan atas blog ini. Kawan, kata-kata ini kudapat sekitar 4 tahun yang lalu, 2007-an lah. Begitu nemuin untaian kata ini, entah mengapa langsung ku jatuh hati padanya. Semacam terkesan menyimpan banyak filosofi dan sarat makna.
Satu maknanya baru benar-benar kupahami beberapa bulan yang lalu. Sempat berdiskusi juga dengan beberapa teman tentang ini, dan sampailah pada kesimpulanku sendiri. Inilah yang bisa kupahami,

Kawan, kau menyadari atau tidak? Bahwa apa yang kita dapat dan yang dapat kita lakukaan saat ini adalah buah atau efek dari apa yang telah kita lakukan sebelum-sebelumnya. Jika sekarang kita bisa kuliah, itu hasil usaha kita ketika sekolah. Jika kita bisa sukses sekarang, itu adalah buah dari usaha keras kita sebelumnya.


Ada awal yang tak berakhir, sekaligus akhir yang tak berawal
Jikalau awal adalah akhir, akhirilah dengan awal


Keterkaitan antar proses, satu proses kehidupan selalu berhubungan dengan proses kehidupan yang lainnya. Ketika mengakhir sebuah proses itu artinya kita siap untuk melangkah ke proses selanjutnya. Dan hasil akhir dari satu proses yang telah dijalani inilah bekal untuk mengawali proses baru itu.

Yang mengatur awal yang berakhir, dan menjadikan akhir sebagai awal

Jika kita mengakhiri satu proses dengan sebaik-baiknya, maka baik pula awal dari proes selanjutnya. Sebaliknya, jika buruk akhir suatu proses maka buruk pula awal selanjutnya, kecuali kita mau belajar dan memperbaiki kesalahan di proses itu.

Coba kita ingat firman Allah dalam Al Qur'an Surat Alam Nasyroh ayat 7, "Maka apabila engkau telah selasai (dari sesuatu urusan), tetaplah bekerja keras (untuk urusan yang lainnya)," Begitulah hakikatnya, terlepas dari mau atau tidak, kita tetap akan dihadapkan dengan urusan baru ketika urusan sebelumnya telah terselesaikan. Kalaupun ingin berlari, tetap tak akan bisa. Ketika sekali berlari dari satu masalah, masalah baru akan muncul sebagai akibat pelarian kita dari masalah itu, bahkan bisa jadi lebih rumit, karena kita tak pernah mau belajar.

Begitulah hidup, begitulah rangkaian proses pembelajaran dalam universitas milik Allah. So, mari terus bergerak dari satu proses ke proses yang lainnya. Jangan hanya stag di titik kepuasan tertentu, karena dunia ini masih sangat luas untuk dijelajahi, ilmu masih sangat dalam untuk dipelajari. Mari mengayunkan kaki, berjalan langkah demi langkah, memperbaiki diri dari proses satu ke proses selanjutnya.
Sekalipun tidak mau melangkah, waktu tak akan pernah berhenti untuk menunggumu mulai melangkah. Dia akan terus berjalan, dan hanya orang yang mampu mengimbangi perjalanan waktu itulah orang yang tak akan menyesal.


Semangat untuk terus bergerak, Semangat Perubahan....


Untuk teman-teman lamaku di MPS SMAN 2 Ngawi, terima kasih, bekal ini cukup berarti bagiku sampai saat ini.

Thursday, June 30, 2011

...


Dia,

yang pernah ada di satu ruang kecil dalam hatiku.

Dan sekarang terkunci.

Rapat.

Sedikit berantakan memang,

tapi aku masih punya kuncinya.

Jika mau aku akan membersihkannya.

Mengembalikan,

walau tak bisa seperti semula.

Ah, bisakah?

Entahlah.

Akankah aku benar-benar membukanya,

nanti?

Atau akan kubuat satu ruang lagi,

sekali lagi?

Ya, hanya satu ruang,

dan satu kali lagi

untuk yang terakhir kali.


_Ai.29.06.2011_

Saturday, June 25, 2011

Reminder..^_^

Apa yang kita lakukan "di sini" tak mudah teman,,
Kau merasakannya? Sangat, pasti sangat terasa.
Ketika lelah, jenuh, bosan melanda,, apa yang akan dilakukan?
Pergi? Ya, kadang memang pergi sejenak, akan merefresh kembali diri kita. Tapi ingat teman, sejenak, hanya sejenak.
Dan pasti semua tau, kemana tempat kita pergi seharusnya. Kepada-Nya,, ya, hanya DIA sebaik-baik tempat mengadu.
Sampaikan gundahmu, galaumu, kesalmu, sedih dan gembiramu kepada-Nya. Kalau perlu menangislah di hadapan-Nya. Sembunyikan tangismu dari saudaramu, keluarkan di depan-Nya, itu akan lebih baik..
(Tapi itu memang tak mudah, untukku kawan,, hihi)

Ini teman, pengingat yang pernah mengingatkanku, semoga juga bisa selalu mengingatkan kita.. Kudapat dari seorang teman..^_^)

Dakwah bukannya tidak melelahkan. Bukannya tidak membosankan. Bukannya tidak menyakitkan. Bahkan para pejuang risalah bukannya sepi dari godaan kefuturan. Tidak! Justru kelelahan, justru rasa sakit itu selalu bersama meraka sepanjang hidupnya. Setiap hari. Akhirnya menjadi adaptasi. Dan rasa lelah itu sendiri yang akhirnya lelah untuk mencekik iman. Begitu pula rasa sakit. Hingga luka tak kau rasa lagi sebagai luka.Hingga hasrat untuk mengeluhtidak lagi terlalu menggoda, dibandingkan jihad yang begitu cantik.
_KH Rahmat Abdullah_


Ada yang mengeluh, ingin gugur dan jatuh. Dia berkata, "LELAH!"
Ada juga yang lelah, pikirannya penat, tapi semangatnya kuat. Dia berkata, "LILLAH!"
Bagaimana dirimu? Masih membanggakan yang sudah dilakukan?
Bukankah selama ini yang kita beri adalah hanya sisa?
Waktu sisa? Dana sisa? Tenaga sisa? Pikiran sisa?
Lalu berharap Islam akan berjaya?
Sekali lagi, TIDAK!
Dakwah di sini meminta semua darimu, waktumu, danamu, lelahmu, tenagamu, pikiranmu, perasaanmu, jasadmu, hingga ruhmu.
Dakwah akan TETAP ADA, meski kau memilih meninggalkannya!
"dan jika kamu berpaling, niscaya DIA akan mengganti kamu dengan kaum yang lain, dan mereka tidak akan sama dengan kamu" (Q.S. Muhammad:38)


Yang di atas barusan,, pengingat yang benar-benar mengingatkanku,, tak kusangka, banjir langsung melanda.. hehe.. (Dasar kaum hawa,,, biarin fitrahnya gitu..)
Terima kasih kawan..^_^)
Semoga bisa semakin menguatkan ukhuwah kita semua dalam meniti jalan-Nya..
Semangad!!!! Senangnya bertemu kalian.. Saling mengingatkan yaa,, Uhibbukum fillah...


22.58
Home sweet home di Ngawi tercinta

Thursday, June 23, 2011

Nice Quotes^_^)


Kata seorang teman....

Seseorang hadir di hidupmu karena sebuah alasan. Mereka datang menawarkan kebahagiaan dan juga kekecewaan. Ada yang hanya sesaat tetapi ada pula yang setiap saat. Mereka datang silih berganti meninggalkan kasih, terkadang perih. Namun percayalah, akan ada seseorang yang datang dan menetap sepanjang masa di hidupmu. Tuhan sengaja membiarkanmu bertemu dengan beberapa orang yang salah, sebelum akhirnya mempertemukanmu dengan orang yang tepat agar kamu bisa mensyukuri karunia-Nya.

_nice_

Wednesday, June 22, 2011

Sahabat, Kau Hebat (by Fatih)

sahabat ..
baru kemarin ku melihat
canda tawa mu
hapuskan semua rasa yang tak terungkap
dari hati mu

ketika kau pergi
dan takkan kembali
luluhlnatakan hati ini
ketika kau pergi
dan tak mungkin kembali
namun kau masih tersimpan
di lubuk hati

Reff :oh sobat kau hebat
hilang segala prasangka
jejak teladan tersisa
sobat kau hebat
walau raga tlah tiada
tak kau tinggalkan hampa

sahabat satu kata pernah terucap
tulus darimu
ikhlaskan semua salah yang pernah di perbuat
pada diri mu

ketika kau pergi dan takkan kembali
luluhlantakan hati ini
ketika kau pergi
dan tak mungkin kembali
namun kau masih tersimpan di lubuk hati

Reff :oh sobat kau hebat
hilang segala prasangka
jejak teladan tersisa
sobat kau hebat
walau raga tlah tiada
tak kau tinggalkan hampa

Dari mu kebelajar sesuatu
untuk bertemu dan berpisah karena Allah....

--------------------------------------------------------------

Like this lyrics so much...

Sobat, sudahkah kita jadi sahabat seperti itu???
Hehe,, ni beberapa tipe manusia, menurutku sih. Mau pilh mana??

1. Manusia Wajib

Manusia tipe ini kehadirannya selalu ditunggu-tunggu, kalau ga ada dia rasanya ada yang kurang, hihi,,. Apalagi ketika ngerjakan sesuatu bersama-sama, misalnya di kepanitiaan gitu, orang ini kayaknya bisa menyelesaikan semua kerjaan kalau ga ada dia ga ada yang beres. Waw,, keren banget orang kayak gini, so, perlu dilestarikan deh..

2. Manusia Sunah

Kedatangan manusia ini bermanfaat untuk orang lain. Dia banyak membantu, plus ga berantakan juga. Tapi, kalau ga ada dia kerjaan juga bisa beres kog.

3. Manusia Mubah

Tipe ini,,, ada dan tidaknya dia ga pengaruh. Ibaratnya dia ada disana tuh cuma diem thok, ga melakukan apa-apa. Semua udah bisa dihandle yang lain. (Apa kayak penulis ya yang ini,,,-_-')

4. Manusia Haram

ini nih,,, Manusia tipe ini,, huhft,, sangat tidak diharapkan, itu sih kalau menurutku. Orang-orang berpikirnya, keberadaannya malah merusak, lebih baik ga ada deh.. Buang aja ke laut,, Uppsss... Benar-benar tidak bisa diandalkan, tidak bisa menolong.. (Haduh, apa malah penulis ya yang tipe ini,,ckckckck...'geleng-gelengkepala')

huhmm,,, Tipe orang seperti apakah kita? Pilih mana hayooo???

Jika kita bisa berpikir, tumbuhan dan hewan yang diciptakan saja mesti ada manfaatnya untuk manusia. Apalagi kita yang sudah diberi berbagai macam kelebihan. Akal, ruh, dan jasad. Masih maukah kita dianggap orang yang mubah atau malah haram? Masih mending orang sunah, keberadaannya masih memberikan manfaat. But, jangan bangga juga bagi orang yang merasa dirinya sudah menjadi orang wajib, ikhlas teman, ikhlas,,,, Plus, tularkan apa yang kalian punya ini kepada orang lain, istilahnya kaderisasi lah,, orang wajib perlu mengkader yang lain untuk menjadi sepertinya.. Okay..

Istighfar, istighfar...

Saatnya kita sendiri yang menentukan..
Afwan, tulisan ini just for pengingat diri saja..

Semangad untuk perubahan..

^_^)'

Home sweet home di Ngawi tercinta..

Monday, June 13, 2011

Just An Unimportant Story,, Hihihi,,

hai sobat,, hanya ingin share, tentang cerita seseorang. Bukan siapa-siapa, dia hanya orang biasa, seorang yang menjadi bagian dari sekumpulan orang-orang yang merapatkan barisan, bergerak menuju-Nya.

~~enjoy the story,,



"Aku. Ya, inilah aku. Aku dengan segala keangkuhanku. Aku dengan segala kekhilafanku. Aku dengan segala keegoisanku. Aku dengan segala dosa-dosaku.



Setahun yang lalu, ketika mulai memasuki dunia baruku, hwaw,,, rasanya.., udah jadi Mahasiswa, bukan lagi sekedar siswa. Keren juga namanya, pikirku. Tapi tuntutan pun jauh lebih banyak. Ga lagi manja (walaupun dari dulu katanya bukan anak manja, hehehe), ga lagi apa-apa minta bantuan orang tua (tapi kalau sekarang minta bantuannya ke mbak kost, hoho,, samasaja.com), ga lagi-lagi dech...(yang ini ganyambung.net).

Teman baru, saudara baru, sahabat baru, rumah baru, dan "rumah" baru lagi. Semuanya baru. Yang kurang,,, baju baru, sepatu baru, tas baru, hehehe.... but for everything, say thanks to Allah..^^. Apalagi ditempatkannya aku kuliah di Malang, sesuatu yang sangat,sangat,sangat membuatku bersyukur. Dipertemukan dengan orang-orang ini, orang-orang hebat yang punya kelebihan masing-masing, punya karakter masing-masing.

Entah bagaimana aku memasuki rumah yang kusebut terakhir di atas, semacam aku masuk tanpa diundang begitu saja. tanpa ada orang yang terlalu ekstrim ngajak kesana kemari. Memang sebelumnya aku pernah memasuki rumah sejenis dulu, tapi cukup berbeda dengan yang sekarang. Hmm,, rumah lama yang penuh kenangan. Rumah yang mengenalkanku lebih jauh akan Tuhanku, rumah yang mengenalkanku dengan barisan yang rapat ini. Semuanya akan selalu terlekat dalam memori otakku. Tempat di mana aku telah sedikit mengubah hidupku.

Dan rumah baruku di sini.., tak kusangka aku sedikit mengambil bagian di sini.Ya, memang keinginan ku juga sebenarnya untuk melanjutkan hal yang sama di sini. Ternyata di sini jauh lebih berat, jauh lebih terjal dari yang kubayangkan. Dan ternyata lagi, aku butuh adaptasi, Penyesuaian diri dengan lingkungan baruku. Bahkan melakukan mimikri di suatu tempat yang lain,, hwooww,,,, semacam bunglon.. Tapi aku perlu melakukannya, mengubah kulit luarku tanpa mengotak-atik apa yang ada di dalam diriku, menjadi keyakinanku. Istilah kerennya, membaur tapi tak melebur..

Hari demi hari telah aku lalui,, hehe.. Kurasakan adaptasi yang kulakukan tidak mudah, entah kenapa aku belum menemukan sesuatu yang seharusnya lebih dari ini. Mungkin memang karena aku belum lama di sini, satu tahun,,, masih sangat sedikit garam yang kutelan dibandingkan mereka yang telah di sini lebih dulu, dibanding mereka yang lebih awal memasuki rumah ini. Dan inilah yang kadang kurasakan, kebosanan,,.. Yang kutahu, kata ini hanyalah sekedar penampakan lemahnya imanku.. SALAH.., bukan hanya sekedar,, tapi inilah masalah. Tak bisa dibilang sekedar jika sesuatu dikaitkan dengan keimanan.

"Bosan," ada penyesalan setelah kumengucapkannya semalam, hanya isak tangis yang kulakukan. Ketika pagi harinya aku diingatkan oleh sebuah pesan, "Dan jika kamu berpaling, niscaya Dia akan mengganti kamu dengan kaum yang lain, dan mereka tidak akan sama dengan kamu." (Q.S. Muhammad:38). Benar, benar-benar ingin menangis saat itu juga. Ditambah lagi ketika itu aku sedang bersama teman-teman dalam lingkaranku dan membicarakan hal yang serupa. Semakin ingin menjadi-jadi. Tapi kutahan,, entah, aku tak ingin memperlihatkannya kepada mereka untuk saat ini.

Memang, tepat, tepat sekali,, rencana Allah memang sangat indah, skenario-Nya luar biasa,, membuatku tak henti berucap syukur telah dipertemukan dengan orang-orang seperti mereka. Allah dengan segera mengingatkanku melalui lingkaran ini, segera,, tidak lebih dari 24 jam. Kudapatkan kembali ruh ku. Mencoba kembali menguatkan diri. Mencoba kembali meneguhkan hati, memastikan langkahku, kembali berjalan bersama mereka dalam barisan yang rapat.

ehm,, meskipun sebenarnya yang kukatakan malam itu, tak pernah sampai ingin pergi dari barisan ini.., but it's okay, ini teguran dari Allah, coz Allah loves me, so I love all of people..

Seperti yang kudapat dari seseorang tadi pagi, yang didapatnya dari seseorang juga,,(maaf, dengan sedikit editan,,hehe) "Aku tak masalah menjadi kaki dari bangunan ini, dan aku tak pernah menyesal."

Sesungguhnya aku telah terbeli oleh-Mu, dan tak pantas aku menariknya kembali. Hanya Engkau Ya Allah, sebenar-benar tempat untuk mengadu. Ampuni hamba, masukkan hamba ke dalam golongan orang-orang yang bersyukur, bukan orang yang kufur. Istiqomahkan hamba ya Rabb, istiqomahkan saudara-saudara hamba dalam keimanan. Jagalah hati ini dari sifat-sifat yang tak pantas, jauhkan hati dari prasangka buruk.

Ya Allah, mereka tak membutuhkanku, tapi aku? Jika tak bersama mereka, akan bersama siapa aku??



Jadi intinya, aku harus lebih pandai dan segera beradaptasi dengan semuanya. Sesegera mungkin.. As soon as I can,, Menciptakan kenyamananku sendiri di isini. Seperti yang pernah kutuliskan di selembar kertas itu,,, karna kenyamanan bisa kubuat sendiri...

~~~~



Hmm,mmm benar-benar cerita tak penting dari orang tak penting, iya kan?? hanya saja aku ingin menguatkan diriku sendiri, sobat... Semoga aku lebih baik dari yang sekarang, semoga kau pun senantiasa lebih baik dari dirimu yang sekarang..^^

Maaf untuk semua yang merasa kecewa atas sikapku, tak ada maksud sama sekali untuk mengecewakan kalian, apalagi orag yang telah mempercayaiku sampai sejauh ini..

Thanks for all.. Keep spirit,, Give your best..

Not ME but We!!

Maaf untuk semuanya...

Saturday, June 4, 2011

Jika Memang Cinta Maka Ungkapkanlah..^^

"Sesungguhnya orang mukmin itu bersaudara, karena itu damaikanlah antara kedua saudaramu (yang berselisih) dan bertakwalah kepada Allah agar kamu mendapat rahmat." (Q.S. Al Hujurat : 10)
"Wahai manusia! Sungguh, Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan, kemudian Kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal. Sungguh, yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah adalah orang yang paling bertakwa. sungguh, Allah Maha Mengetahui, Mahateliti." (Q.S. Al Hujurat : 13)

Salam Cinta dan Persaudaraan!! Hehehe,, (mengutip perkataan seseorang, maaf,,)
Sobat, hubungan antara cinta dan persaudaraan sangatlah erat. Saudara,,, ya, aku dan kamu adalah saudara. Seperti firman Allah di atas, bahwa orang mukmin itu saudara. entah dimanapun ia berada, di belahan bumi manapun ia menetap, kami, kita tetap saudara.
Memang tidak jarang seseorang kurang tepat memaknai saudara. Saudara hanyalah orang-orang yang sedarah, orang-orang yang senasab. Tapi hakikatnya bukan seperti itu, saudara dalam Islam tidak sesempit itu. Orang mukmin di China, Eropa, Ethiopia, di Palestina, merekalah saudaraku, saudaramu, saudara kita.
Sedangkan cinta, sebagian orang malah lebih salah lagi dalam mengartikannya. Ehmm,, bukan, bukan salah, hanya saja kurang tepat, lagi-lagi kurang tepat.. Karana menurutku sih, ga ada yang salah di kehidupanku, yang ada adalah kekurangtepatan. Begitu juga ketika kita mengartikan sesuatu, tidak ada yang salah. Saat kita mengartikan cinta, jika cinta hanya diartikan sebagai rasa sayang terhadap lawan jenis, itu sangat-sangat sempit.
Saudaraku, cinta sebenarnya merupakan satu fitrah yang ada di dalam hati setiap manusia. Cinta adalah wujud dari satu perasaan yang halus. Cinta mewujudkan perasaan kasih sayang dan belas kasihan sesama manusia dan makhluk di dunia ini. Tanpa perasaan cinta, seseorang akan merasakan kekosongan di dalam jiwa mereka.

Hm,mm panjang lebar juga pembukaannya.., baiklah,,
Saudaraku yang dirahmati Allah, di sini sih hanya ingin saling mengingatkan. Beberapa hari yang lalu, ketika membuka sms-sms lama, teringat cerita seorang adik kecilku di sana. Dia mencintai, sangat mencintai kakak-kakaknya. Kakak-kakak yang menurutnya telah membantu menemukan karakternya, membentuk pribadinya. Pribadi seorang pemimpin, dibentuk oleh para pemimpin. Ketika kutanyakan pada adik kecilku, "Dik, apa sudah disampaikan perasaan antum kepada mereka?". Dia menjawab, "Belum mbak, belum berani menyampaikan. Nanti suatu saat akan kusampaikan, tapi tidak sekarang." Kujawab, "Baiklah, tapi jangan terlalu lama, sampaikan selagi kamu masih punya waktu, masih sering bertemu mereka, karna waktu tak ada yang tahu..^^."

Dari Anas r.a. bahawasanya ada seorang lelaki yang berada di sisi Nabi s.a.w.,
lalu ada seorang lelaki lain berjalan melaluinya, lalu orang yang di dekat beliau berkata: "Ya Rasulullah, sesungguhnya saya mencintai orang ini." Nabi s.a.w. bertanya: "Adakah engkau sudah memberitahukan padanya tentang itu?" Ia menjawab: "Tidak - belum saya beritahukan." Nabi s.a.w. bersabda: "Beritahukanlah padanya." Orang yang bersama beliau s.a.w. lalu menyusul orang yang melaluinya tadi, lalu berkata: "Sesungguhnya saya mencintaimu." Orang itu lalu menjawab: "Engkau juga dicintai oleh Allah yang kerana Allah itulah engkau mencintai aku."
Diriwayatkan oleh Imam Abu Dawud dengan isnad shahih.

Jadi sobat, katika kamu mencintai saudaramu, maka sampaikanlah. Katakan bahwa kau mencintainya, bukan karena apa atau siapa, tapi karena Allah s.w.t. Sabda
Nabi SAW :"Amalan yang paling disukai Allah
ialah mencintai kerana Allah dan membenci
kerana Allah."
(H.R. Ahmad).
Selain itu, mencintai saudara juga desandingkan dengan kesempurnaan iman. "Dari Abu Hamzah, Anas bin Mâlik Radhiyallahu 'anhu, dari Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: “Tidak sempurna iman seseorang di antara kalian hingga ia mencintai untuk saudaranya segala apa yang ia cintai untuk dirinya sendiri berupa kebaikan”. (H.R. al-Bukhâri dan Muslim).
Oiya, jangan lupa juga penuhi hak-hak saudara kita.
Dari Abu Hurairah r.a, Nabi shollallahu alaihi wa sallam bersabda :
"Siapa saja yang menghilangkan kesusahan seorang mu'min dari kesusahannya di dunia, maka Allah hilangkan kesusahannya pada hari kiamat. Siapa saja yang memudahkan kesulitan, akan Allah mudahkan ia di dunia dan akhirat. Siapa saja yang menutupi aib saudaranya, akan Allah tutupi ia di dunia dan akhirat. Dan Allah menolong hamba-Nya selamba hamba itu menolong saudaranya". ( HR Muslim )

"Hak seorang muslim terhadap muslim lainnya ada enam :
Bila engkau bertemu dengannya ucapkanlah salam kepadanya.
Bila dia mengundangmu penuhilah undangannya.
Bila dia minta nasihat berilah dia nasihat.
Bila dia bersin lalu dia membaca tahmid doakan semoga dia beroleh Rahmat.
Bila dia sakit kunjungilah.
Bila dia meninggal antarkanlah jenazahnya hingga ke kubur".
( HR Muslim )

Plus, doakan saudara kita,,,
"Doa seorang mukmin untuk saudaranya dari belakang dikabulkan. Di sisi kepalanya ada malaikat yang ditugaskan, setiap kali ia berdoa untuk saudaranya dengan kebaikan, malaikat yang ditugaskan dengannya berkata : Amin dan untukmu semisalnya." (HR. Muslim)

Baiklah Sobat, sampaikan rasa cinta kalian kepada saudara kalian. Doakan mereka, dimanapun berada.
"Ya Allah, sesungguhnya Engkau Maha Mengetahui bahwa hati-hati ini telah berkumpul untuk mencurahkan mahabbah hanya kepada-Mu, bertemu untuk taat kepada-Mu, bersatu dalam rangka menyeru (di jalan)-Mu, dan berjanji setia untuk membela syari'at-Mu, maka kuatkanlah ikatan pertaliannya, Ya Allah, abadikanlah kasih sayangnya, tunjukkanlah jalannya dan penuhilah dengan cahaya-Mu yang tidak pernah redup. Lapangkanlah dadanya dengan limpahan iman dan keindahan tawakal kepada-Mu, hidupkan dengan ma'rifat-Mu, dan matikanlah dalam keadaan syahid di jalan-Mu. Sesungguhnya Engkau sebaik-baik pelindung dan sebaik-baik penolong."

Uhibbukum fillah,,, Aku mencintaimu karena Allah, saudaraku..^_^

(Adik, sudahkah kau sampaikan?? Sampaikan ya,,,)

Friday, June 3, 2011

Biarlah rahasia ^^

setiap orang pasti ada rahasianya sendiri-sendiri. dia akan menyimpannya dalam-dalam. hanya dia dan Tuhannya. hingga suatu saat ada orang yang dia percaya, membagikan rahasia itu kepadanya, atau tetap tersembunyi, dalam, terkubur oleh kediaman.
ickha_karun.03.06.2011

hm,mm,, tiga tahun lalu sebuah rahasia terungkap. mengubah satu sisi kehidupan dua manusia. membawa mereka ke sebuah dunia lain, dunia yang tak seharusnya mereka masuki, tapi apalah daya, diri tak kuasa melawannya.

dan sekarang,, semua kembali seperti sedia kala, kembali ke dunia masing-masing. bukan,, bukan dunia yang dulu lagi, bahkan mereka terpisahkan oleh sesuatu, oleh jarak, bahkan oleh pemikiran.

rahasia itu kembali terkubur, terpendam oleh diam, menunggu takdir yang telah tertulis disana, di Lauh Mahfuzh.

BI, ketika teringat kenangan, entah itu indah atau buruk, aku tak tau..
Keep smile!!! Akan indah pada waktunya..^_^

Sunday, January 16, 2011

I wanna be ......

Ketika mengunjungi sebuah karya luar biasa milik Allah swt.....


Pernah terpikir untuk menjadi karang, begitu kuat dan tegar,
kekar, seakan menguasai kehidupan sekitarnya.
Tetapi karang terkalahkan oleh air, terkalahkan oleh ombak.
Saat air terus menerus bergerak membentur karang,
dia mampu memecahnya, walau hanya dengan kekuatan kecil.
Dan suatu ketika marah, dia hancurkan semua yang ada di dekatnya,
memporak-porandakan apa yang ada.
Karang hanya berdiri dan diam,
tapi air dan ombak bergerak dalam keteraturan.

hmmm,,, indah sekali di bawah sini.
kupejamkan mata, kuhirup udara dalam-dalam,
kudongakkan kepala, da aku membuka mata.
kulihat burung di atas sana, dan aku pun kembali berpikir..
aku ingin menjadi burung...

Air dan ombak tak cukup berkuasa dari pada burung.
Air hanya ada di bawah, dia tak bisa terbang di atas sana.
Dia hanya berkuasa di bawah saja.
Dia hanya bergerak ke satu arah,
suatu saat menjauh, dan suatu saat mendekat,
begitu saja seterusnya.
Tetapi burung berbeda,
dia terbang di atas sana, mengawasi semuanya,
dia melihat karang juga air dan ombaknya.
Dia juga bisa di bawah, mengistirahatkan sayapnya,
mengistirahatkan pundi-pundi udaranya.
Burung terbang kemana pun dia suka.

Aku menunduk, kembali memejamkan mata.,
dan merasakan angin berhembus.
Terbersit lagi sesuatu di otakku,
Angin lah yang membuat air bergelombang membentuk ombak.
Angin lah yang kadang menghambat burung untuk terbang.
Angin tak terlihat tapi dia berpengaruh pada apa yang ada di sekelilingnya..
Kedatangan angin memberikan kesejukan,
tetapi merusak ketika murka.


Kubuka mata, menerawang jauh ke seberang lautan.
Meneteskan air di ujung kedua mata.
Karang, air dan ombak, burung, serta angin...
mereka indah, mereka cantik, mereka mempesona,
jika mereka berada dalam satu kesatuan.
Aku berdiri di sini,
melihat riak air di depanku,
terlindung oleh karang,
bermain bersama burung-burung,
dan merasakan kesejukan angin.


Keterpaduan yang indah, maha karya yang menakjubkan dariNYA.
Kagum melihat semua yang diciptakanNYA,
tapi alangkah bodohnya jika tak mengagumi yang menciptakannya.
Sungguh kuasa Allah tiada bandingnya.
Menciptakan keteraturan, keseimbangan.
Semuanya saling berpadu, hingga tak ada yang saling menutupi keindahan satu dengan lainnya.


Dan sekarang yang kuingin,
tak hanya jadi karang, air, ombak, burung atau pun angin saja,
tapi aku ingin menjadi perpaduan mereka.
Aku ingin menjadi setegar karang, hingga tak goyah ketika badai menghadang.
Aku ingin seperti air, istiqomah dengan kebenaran dan teratur dalam menjalani kehidupan.

Aku ingin seperti burung, membebaskan imajinasiku terbang kemana dia suka.

Dan aku ingin menjadi angin yang memberikan kesejukan walau tak pernah terlihat.