Tuesday, November 15, 2011

s-a-h-a-b-a-t

Ada yang bilang SAHABAT itu...
Orang yang selalu ada saat duka maupun duka, selalu ada untuk menemani bukan hanya secara lahir, tetapi juga di dalam hati.

Ada yang bilang SAHABAT itu...
Orang yang mau mengingatkan saat kita salah, orang yang memperhatikan kepentingan kita, bukan yang mempunyai kepentingan terhadap kita.

Ada yang bilang SAHABAT itu...
Orang yang menemani kita berjalan di jalan yang lurus, jalan DAKWAH. Orang yang menemani dan mengajak kita selalu.

Ada yang bilang SAHABAT itu...
Adalah dorongan ketika kau hampir berhenti,
Petunjuk jalan ketika kau tersesat,
membiaskan senyum sabar ketika kau berduka,
memapahmu saat kau hampir tergelincir,
dan mengalungkan butir-butir mutiara doa pada dadamu.

Ada yang bilang SAHABAT itu...
Tempat kita berkeluh kesah,
tempat kita meluapkan apa yang sedang kita rasakan,
tempat kita mencari ilmu,
yang mau mendengarkan kita,
tidak,,, bukan hanya mendengar,
tapi memahami, mengerti, dan bisa memberi solusi,
serta yang mau menasehati kita.

Setiap orang mengartikan sahabat secara berbeda-beda, begitu juga denganmu teman, terserah kau mengartikannya seperti apa. Sangat subjektif memang, terkadang pengertian itu disesuaikan dengan apa yang dibutuhkan dan apa yang dirasakan saat itu. Tapi yang jelas, sahabat itu sangat berarti.


Shaffix bilang SAHABAT itu seperti yang diceritakan dalam lagu ini,,,

Kau datang padaku seperti biasa
kusambut bahagia dengan tangan terbuka
kau balas dengan senyuman seadanya
ku tahu ada sesuatu yang berbeda

Kau hanya diam seribu bahasa
hanya di matamu yang coba berbicara
bahwa saat ini hatimu terluka
kau tahu ku ada di sini untukmu

mencoba tak berkedip
menahan tegar di ujung mata
hingga kau pun tak kuasa
berderailah airmata
dalam pelukku kau curahkan semua

menangislah...
kadang manusia terlalu sombong tuk menangis
lalu untuk apa airmata telah dicipta
bukan hanya bahagia yang ada di dunia
menangislah di bahuku
kau berikanku kepercayaan
bahwa laramu adalah haru biruku
karna ku adalah sahabatmu

menangislah...(dibahuku ku disini untukmu)
menangislah...(dibahuku karna ku sahabatmu)

Mufis, 14112011 12.31

Saturday, November 5, 2011

Awal yang Tak Pernah Berawal

Ada awal yang tak berakhir, sekaligus akhir yang tak berawal
Jikalau awal adalah akhir, akhirilah dengan awal
Yang mengatur awal yang berakhir, dan menjadikan akhir sebagai awal.


Kata-kata di atas, kata-kata yang selalu tampil di kanan atas blog ini. Kawan, kata-kata ini kudapat sekitar 4 tahun yang lalu, 2007-an lah. Begitu nemuin untaian kata ini, entah mengapa langsung ku jatuh hati padanya. Semacam terkesan menyimpan banyak filosofi dan sarat makna.
Satu maknanya baru benar-benar kupahami beberapa bulan yang lalu. Sempat berdiskusi juga dengan beberapa teman tentang ini, dan sampailah pada kesimpulanku sendiri. Inilah yang bisa kupahami,

Kawan, kau menyadari atau tidak? Bahwa apa yang kita dapat dan yang dapat kita lakukaan saat ini adalah buah atau efek dari apa yang telah kita lakukan sebelum-sebelumnya. Jika sekarang kita bisa kuliah, itu hasil usaha kita ketika sekolah. Jika kita bisa sukses sekarang, itu adalah buah dari usaha keras kita sebelumnya.


Ada awal yang tak berakhir, sekaligus akhir yang tak berawal
Jikalau awal adalah akhir, akhirilah dengan awal


Keterkaitan antar proses, satu proses kehidupan selalu berhubungan dengan proses kehidupan yang lainnya. Ketika mengakhir sebuah proses itu artinya kita siap untuk melangkah ke proses selanjutnya. Dan hasil akhir dari satu proses yang telah dijalani inilah bekal untuk mengawali proses baru itu.

Yang mengatur awal yang berakhir, dan menjadikan akhir sebagai awal

Jika kita mengakhiri satu proses dengan sebaik-baiknya, maka baik pula awal dari proes selanjutnya. Sebaliknya, jika buruk akhir suatu proses maka buruk pula awal selanjutnya, kecuali kita mau belajar dan memperbaiki kesalahan di proses itu.

Coba kita ingat firman Allah dalam Al Qur'an Surat Alam Nasyroh ayat 7, "Maka apabila engkau telah selasai (dari sesuatu urusan), tetaplah bekerja keras (untuk urusan yang lainnya)," Begitulah hakikatnya, terlepas dari mau atau tidak, kita tetap akan dihadapkan dengan urusan baru ketika urusan sebelumnya telah terselesaikan. Kalaupun ingin berlari, tetap tak akan bisa. Ketika sekali berlari dari satu masalah, masalah baru akan muncul sebagai akibat pelarian kita dari masalah itu, bahkan bisa jadi lebih rumit, karena kita tak pernah mau belajar.

Begitulah hidup, begitulah rangkaian proses pembelajaran dalam universitas milik Allah. So, mari terus bergerak dari satu proses ke proses yang lainnya. Jangan hanya stag di titik kepuasan tertentu, karena dunia ini masih sangat luas untuk dijelajahi, ilmu masih sangat dalam untuk dipelajari. Mari mengayunkan kaki, berjalan langkah demi langkah, memperbaiki diri dari proses satu ke proses selanjutnya.
Sekalipun tidak mau melangkah, waktu tak akan pernah berhenti untuk menunggumu mulai melangkah. Dia akan terus berjalan, dan hanya orang yang mampu mengimbangi perjalanan waktu itulah orang yang tak akan menyesal.


Semangat untuk terus bergerak, Semangat Perubahan....


Untuk teman-teman lamaku di MPS SMAN 2 Ngawi, terima kasih, bekal ini cukup berarti bagiku sampai saat ini.